Senin, 16 Januari 2012

Honda accord modification

Honda Accord I-VTEC Mobil Batman..!

 
JAKARTA - Buat Samuel Yapar, ikut kontes mobil macam Accelera Auto Contest (AAC) bukan hal baru. Makanya pria asli Manado ini ingin mencoba hal baru saat AAC bertandang ke Kawanua.

Melombakan mobil jenis sedan saloon premium merupakan ide yang terlintas di benaknya. “Selama ini sangat jarang menurunkan sedan premium untuk sebuah kontes,” tuturnya bersemangat.

BEST CUTTING STICKER
Apalagi kalau dandanan dibuat radikal. Menepis unsur elegan yang selama ini menjadi kiblat para modifikator. Sekalian saja bodi dibuat meriah dengan livery tokoh kartun legendaris.

Nah lo, apalagi yang ada di benak pria penggemar game console ini? Konsepnya agak unik karena Samuel memadukan estetika elegan sebuah sedan premium dengan balutan livery ala mobil balap yang meriah.

Bisa terlihat selain dari balutan cutting sticker yang meriah dengan tokoh Batman di sekujur bodi, juga dari suspensi ceper dan pelek berdiameter tanggung (18 inci) khas mobil balap. Tetapi kalau melongok ke dalam kabin, nuansa jauh berbeda dari besutan balap.

Lantaran interior justru penuh sesak dengan sound system dan display monitor hingga di atas dasbor. Aksesori yang mengadopsi produk DAD juga menambah aksen elegan ketimbang sport.

Apalagi kalau melongok bagasi yang tak bisa lagi dipakai untuk membawa barang. Seperangkat perabotan lenong pemanja telinga sekaligus monitor LCD besar (21 inci) terpasang di kap bagasi bagian dalam.

“Selain audio dan in car entertainment, bisa juga main Playstation 3  saat nongkrong bareng teman sesama members Famous Autoclub yang bermarkas di Manado,” papar pria bertubuh subur ini.

Konsep unik ini dinilai nyeleneh sekaligus unik oleh panitia AAC sehingga Samuel diganjar juara The Best Cutting Sticker. “Not bad, mengingat persiapan mobil hanya dalam waktu 2 minggu saja,” terang Samuel.

Bila melihat atribut yang menempel di mobil, jelas bukan perkara mudah mengingat Accord i-VTEC miliknya tergolong premium sehingga banyak sekali komponen asli mobil yang harus ditebas untuk bisa diisi perangkat audio.

Mulai dari 2 buah subwoofer Consonance berdiameter 12 inci, satu buah monoblok Grandeur untuk kompetisi, dua buah 4-channel Grandeur, satu buah capacitor bank, 2 set mid bass Rockford Fosgate, 1 set mid vocal Dynaudio, 1 set splitcone merek Crone dan LCD TV Samsung 21 inci serta console Playstation 3.

Sementara pada eksterior, bisa dilongok headlamp model projector lamp, lampu belakang LED dengan mika smoked dan exhaust tip ‘stereo’. Untuk urusan gaya, Accord berdimensi gambot ini sudah menyerupai ‘low rider’ ala Jepang. Apalagi saat seperangkat per spiral Tein yang sudah dipotong, terpasang menggantikan per keong asli.

Pelek Fabulous 18 inci bareng ban Toyo Proxes berprofil rendah yang terbenam di balik sepatbor Accord, jadi terlihat kecil akibat efek ‘nyelup’.  (mobil.otomotifnet.com)

honda jazz modification 1

New Honda Jazz RS A/T & New Honda Jazz RS M/T Duet Maut Personel Klub

 
JAKARTA - Judul di atas pantas disematkan untuk New Honda Jazz milik dua personel klub Genji (GE New Jazz Indonesia) ini. Sebab keduanya berhasil keluar sebagai the best untuk beberapa kategori, pada event Jazz Tuning Contest 7 (JTC7) beberapa waktu lalu di Jakarta.

BEST JDM
New Honda Jazz RS manual tahun 2010 ini keluar sebagai Best JDM, dengan ubahan paling menonjol di sektor mesin. "Saya lebih fokus pada ubahan NA (Naturally Aspirated) karena cocok untuk keperluan harian," ungkap Jimmy sang pemilik New Jazz kelir polish metal ini.

Memaksimalkan performa dapur pacu bawaan asli mobil, andalkan Dastek Unichip Q+ sebagai otak pengatur utama pengapian dan konsumsi bahan bakarnya. Untuk mengoptimalkan asupan udara segar ke ruang bakar, ditambahkan intake pada saluran udara yang terbungkus filter model open air.


Ubahan pada mesin juga diimbangi dengan memodifikasi bagian manifold, termasuk meng-custom center dan front pipe pada saluran gas buang yang kini dibekali steel bolt-on muffler.

Beralih ke tampilan ala JDM yang diterapkan oleh Jimmy, eksterior dengan tampilan minimalisnya dibalut stiker motif logo matahari terbit, yang menjadi ciri khas negeri Matahari Terbit dimana aliran JDM berasal.

Sebagai pemanis tampilan ditambahkan spoiler Modulo berikut lips bernuansa karbon, serta engine hood yang bermaterial full karbon sebagai icon besutan anak muda saat ini.

PEMENANG 3 TROPI
Lain halnya dengan modifikasi yang diterapkan Edwin Alexander pada New Honda Jazz RS matic miliknya. Menggabungkan unsur performance dan tampilan, besutan tahun 2009 ini berhasil keluar sebagai pemenang untuk tiga kategori. Yakni The Best People Choice, Cutting Sticker dan Best Audio SPL.

Tiga kemenangan sekaligus di setiap kategori tadi ternyata memang sudah dipersiapkan sejak awal. "Seperti membungkus seluruh bodi mobil pakai stiker, memang dimaksudkan agar dapat memenangkan kategori cutting sticker," kata Alex, sapaannya.

Sementara untuk kategori People Choice, Alex rupanya banyak mendapat simpati dari pengunjung yang sempat mengamati mobilnya. Disamping itu, Ia juga berhasil mendapatkan The Best Audio kategori SPL (Sound Pressure Level), lantaran ditunjang hobinya di dunia car audio.

Konsep audio SPL yang diterapkannya juga atas pertimbangan untuk turun di JTC7. Dengan boks subwoofer model ported bikinan rumah audio Idola, sanggup melibas para pesaingnya dengan level dB paling tinggi.

Tak sekadar ubahan di beberapa sektor tadi, Alex juga melakukan upgrade performa mesin seperti yang dilakoni Jimmy. Aliran NA diyakininya cukup mendongkrak tenaga dapur pacu standarnya, sekadar buat keperluan harian.

Bermodal Unichip Q+ yang ditunjang throttle module serta I-Drive dari Dastek, setting-an akhir hasil racikan Firna Protechnik mampu melecut tenaga hingga 161,2 dk pada putaran mesin 7.500 rpm.  (mobil.otomotifnet.com)

Suzuki Swift GT JDM Ala Insinyur

 
JAKARTA - Kalau ditanya kenapa memilih hitam, pasti banyak yang berargumen kalau warna ini lebih netral buat dipadu-padankan dengan kelir lainnya. Itu sebabnya Christobal Bernardito enggan mengubah tampilan standar eksterior Suzuki Swift GT miliknya, sekalipun dirayu untuk mengganti warna mobilnya dengan metoda wrapping pakai stiker.

Pasalnya Christo, sapaan insinyur di bidang produksi ini, sudah kepincut dengan gaya modifikasi ala JDM. "Soal warna bukan masalah, karena JDM bisa masuk pakai warna hitam atau putih," ungkap lajang 25 tahun ini.

Gaya JDM yang diterapkannya memang tidak murni dari pemikirannya sendiri. Karena Christo juga mendapat inspirasi dari referensi berbagai majalah dalam dan luar negeri, saat pertama kali memodifikasi Swift kesayangannya ini.

Untuk upgrade eksterior, pehobi futsal ini mengandalkan komponen bodi kit bawaan Suzuki Sport, yang notabene merupakan hatchback JDM alias cuma diproduksi buat konsumen di negeri Matahari Terbit itu.

"Saya memang terobsesi dengan Swift Sport versi Jepang, makanya komponen utama buat upgrade eksterior langsung saya pesan dari Jepang," kata Christo.

Tampilannya antara Swift lokal dengan versi Sport memang terlihat kontras, seperti bodi kit yang nempel di bemper depan dan belakang. Itu sebabnya Christo rela memesan panel add-on itu dari Jepang. Modelnya yang menyatu dengan garis lekukan bemper (depan-belakang), tak membuat tampilan barunya terlihat aneh. Justru kini semakin terlihat sporti. Sementara side skirt tetap menggunakan panel bodi bawaan mobil, karena desainnya sudah simetris dengan bodi kit barunya.

Detil ubahan lainnya diterapkan pada lampu belakang. Swift lokal dibekali kluster lampu sein dan mundur model kotak, sedangkan Swift Sport punya desain kluster untuk semua lampu belakangnya (rem, mundur, sein) model membulat. Sayangnya tak dibarengi dengan mengganti head lamp model proyektor, yang menjadi bawaan Swift JDM itu.

Mengimbangi tampilan eksterior, Christo pun meng-upgrade sektor mesin sekadar buat harian. Sebab aliran modifikasi JDM sejatinya dimulai dari kalangan speedgoers di Jepang.

Tanabe NF
Suzuki Swift manual ini memang lebih banyak mengaspal di jalanan perkotaan, dan kerap terjebak kemacetan tiap kali pergi-pulang dari Duren Sawit, Jaktim ke kantornya di daerah Pluit, Jakut.

Tapi darah muda masih mengalir dalam diri Christo, yang saat ini menjabat sebagai deputy external Swift Club Indonesia (SCI). Termotivasi juga dengan hobi rekan satu klub, yang kerap menjajal performa mobil di lintasan sirkuit.

Namun ubahan pada suspensi tak dibikin ekstrem, artinya masih bersahabat buat melaju di kecepatan rendah dengan kondisi stop and go. Untuk memenuhi kriterianya itu, kolektor die cast mobil ini hanya mengganti per depan-belakang dengan Tanabe NF.

"Karakternya cocok untuk menunjang rutinitas saya. Memang terasa sedikit lebih keras, tapi masih nyaman buat diajak jalan santai," ujar Christo.    (mobil.otomotifnet.com)

suzuki grand vitara 2.4

Suzuki Grand Vitara, Semakin Maskulin!

 
JAKARTA - Bagi Yuri Kusweri, mobil adalah SUV, dan perjalanan bermobil adalah off-road. Nah, bisa begitu? "Hehe iya, di rumah ada 6 unit Suzuki Vitara," lelaki yang beristri penggemar Suzuki Vitara juga. Bahkan, tunggangan yang tergolong ‘kalem' saja dandanannya tak jauh dari gaya penggaruk tanah alias off-road dengan ban besar berkembang kasar. Seperti Grand Vitara (GV) yang dijadikan ‘acuan' untuk teman-temannya memodifikasi mobil ini.

MINUS DUA RODA
Sejatinya, Grand Vitara ini memiliki varian berpenggerak 4 roda dengan elektrik selector plus dilengkapi traction control. Namun, untuk pasar Tanah Air penggemarnya cukup diberikan versi penggerak roda belakang saja. Jadi seolah minus dua roda penggerak, Yuri Kusweri pun ingin membuat GV miliknya menjadi berpenggerak 4 roda.

Namun, selagi perangkatnya belum datang, maka kesabaran untuk membiarkan tampilan mobilnya tak setinggi hasratnya untuk membiarkan GV putih ini tampil standar. "Meski pakai penggerak belakang saja, mobil ini dipakai menyusur pantai Pulau Jawa," tukasnya.

Tentu dengan beberapa ubahan. "Mesinnya sih enak banget tenaganya, jadi kaki-kaki saja yang diubah," jelas lelaki berkacamata yang menggunakan IronMan sebagai lift kit suspension yang membuat Vitara ini menjulang 2 inci lebih tinggi dari suspensi standar.

Makin jangkung lagi, setelah menyematkan ban BF Goodrich 31 inci pada pelek Sparco Cromodora (replika) baut lima berkelir putih yang membuat tampilannya makin asyik dilihat. 

Ada bagian unik pada GV ini. Selain mencopot spion kecil pada sepatbor depan kiri, pada bumper depannya ada pelindung dari bahan aluminium setebal 4 milimeter yang dirancang sendiri, namun dikerjakan di bengkel dengan menyambung 8 bagian menjadi satu. "Sepertinya tukannya kapok bikin lagi," ujarnya. Maklum, cukup sulit membuat aluminium yang dilas tanpa membuatnya melenting.

Beberapa tambahan juga dilakukan pada lengan ayun depan dan belakang, diberi spacer agar wheel track dan posisi roda tetap seperti standarnya. "Untuk arm belakang, kalau tidak ditambah saat bertambah tinggi roda maju beberapa centimeter," jelas Yuri soal spacer setebal 2 cm pada lengan ayun belakang mobilnya.

Alhasil, dengan modifikasi seperti ini, beberapa temannya pengguna mobil yang sama ingin meniru ubahan seperti GV miliknya. Apalagi setelah menambahkan roofrack Thule dan crossbar. Ayo siapa mau ikut? (mobil.otomotifnet.com)

mazda 2 modification

Modif Mazda2 A/T 2010

Mazda2 Fiksi Versi Pribadi

 
JAKARTA - Menjadi seorang polisi memang bukan cita-cita seorang Ricky Harso. Namun soal ubahan yang dilakukan pada Mazda2 miliknya ini, sejatinya memang mengusung konsep mobil polisi masa depan, yang terinspirasikan dari beberapa tema film fiksi kegemarannya.

Hasil modifikasi garapan Ricky yang diganjar tropi The Best Extreme Body Kit dan The Best Mazda, pada event Accelera Auto Contest 2011 Final Battle di Jakarta, (17-18/12) lalu, sebenarnya terlihat lebih condong ke tema fiksi versi pribadi.

Dikatakan demikian, lantaran ubahan yang terjadi pada eksterior maupun interior, didominasi dari rekayasa hasil pemikirannya sendiri. Seperti pemakaian body kit di sekujur bodi hatchback bertransmisi otomatis ini. "Desain keseluruhan murni dari saya, tapi untuk proses pembuatan memang dibantu pihak lain," ujar pemilik gerai Dice Sticker di daerah Rawasari, Jaktim ini.

Kelir hitam solid bawaan mobil dianggap tidak mampu mencerminkan kesan futuristik. Alhasil sekujur bodi luar besutan hariannya ini dibungkus stiker warna silver doff. Sehingga penampilannya lebih terlihat menarik, buat menciptakan sosok fiksi yang ada di benak Ricky.

Material stiker yang dipakai untuk membungkus seluruh bodi Mazda2-nya juga bukan yang biasa. "Bahannya lebih tebal ketimbang stiker oracal. Makanya saat proses penempelan butuh ketelitian dan kesabaran, karena agak sulit digeser-geser kalau sudah tertempel ke permukaan pelat," beber spesialis cutting sticker yang berusia 26 tahun ini.

Pemakaian pelek Work ring 20 inci model krom juga punya alasan tersendiri. Lebih menyesuaikan tampilan bodi yang sudah berbalut nuansa perak tadi. 

Sedangkan ornamen tambahan pada eksterior, menurut Ricky, mesti terkesan gagah layaknya sosok mobil fiksi dari kesatuan polisi masa depan khayalannya. Seperti penambahan aksen karbon printing di panel backdoor serta engine hood, berikut grafis di seluruh pintu samping bergambar sosok pelindung kaum lemah pada  yang seolah ingin menanggalkan kesan feminin dari tampang asli Mazda2.

Sound Quality Loud
Setting-an audio dengan konsep sound quality loud (SQL), agaknya sudah menjadi keharusan bagi kontestan modifikasi buat turun kontes. Namun, Ricky yang sangat menggemari film-film animasi bertema fiksi dan action, sepertinya memang butuh penataan suara yang powerful namun tetap asyik buat didengar telinga.

Berbekal driver Pioneer dengan kemampuan multimedia mumpuni, sanggup menghasilkan reproduksi sound yang lebih berkualitas. Penguat suara juga dipercayakan pada produk sejenis, untuk menyelaraskan setting-an akhir agar terdengar lebih berkarakter.

Sementara penguat dentuman nada bass, sisi kanan-kiri bagasi dimanfaatkan sebagai boks subwoofer. Kubikasi terlihat dibikin besar lantaran menganut boks model ported, yang dilengkapi lubang hawa di setiap bagiannya.

Tujuannya untuk memaksimalkan kemampuan entakan suara low, serta meminimalkan hambatan pada efek fleksibilitas konus subwoofer.